Sabtu, 24 September 2011

Sejarah Pemikiran Ekonomi -> Ekonomi Makro


Pemikiran Ekonomi Zaman Yunani Kuno:
Pada masa Yunani kuno sudah ada pemikiran tentang uang, bunga, jasa tenaga kerja manusia dari perbudakan dan perdagangan.
Ø  Plato (427-347 SM): ada pembagian kerja (division of labor) dalam masyarakat, fungsi uang sebagai alat tukar, alat pengukur nilai dan penimbun kekayaan..
Ø  Aristoteles: kegunaan uang dalam pertukaran barang, kebutuhan manusia (man’s need) tidak terlalu banyak, tetapi keinginannya (man’s desire) relative tanpa batas.
Ø  Xenophon (440-355): memunculkan istilah oikos dan nomos (ekonomi) yang berarti pengaturan atau pengelolaan rumah tangga.

Pemikiran Kaum Agamawan (Abad Pertengahan):
Inti pemikirannya adalah kuatnya hubungan antara ekonomi dan masalah etis serta besarnya perhatian pada masalah keadilan.
Ø  Albertus Magnus (1206-1280): tentang harga yang adil dan pantas (just price), yaitu harga yang sama besarnya dengan biaya-biaya dan tenaga yang dikorbankan untuk menciptakan barang tersebut.
Ø  St. Thomas Aquinas (1225-1274):  memungut bunga dari uang yang dipinjamkan adalah tidak adil, sebab ini sama artinya menjual sesuatu yang tidak ada.



Merkantilisme (abad XVII) dan Physiokrasi (XVIII):
Pemikiran masalah-masalah ekonomi mulai muncul pada masa ini secara lebih khusus (bukan bagian dari filsafat).
Ø  Jean Bodin (1530-1596): menyajikan sebuah dasar teori tentang uang dan bunga (kemudian dikembangkan oleh Irving Fisher dan Milton Friedman) menjadi teori kuantitas uang.
Ø  Merkantilisme (Thomas Mun, 1571-1641 dan Jean Baptist Colbert, 1619-1683): kemajuan dan kemakmuran suatu bangsa bersangkut-paut dengan adanya surplus ekspor barang untuk menambah cadangan logam mulia (emas dan perak).
Physiokrasi Francois Quesney, 1694-1774 dan A.R.J. Turgot, 1727-1781): mengutamakan pentingnya sektor pertanian yang bias menghasilkan surplus produksi secara neto untuk masyarakat


Mazhab Klasik:
Kebutuhan manusia akan terpenuhi dengan cara yang paling baik bilamana sumber-sumber daya produksi digunakan secara efisien. Selain itu bila hasil produksi berupa barang dan jasa dijual di pasaran melalui persaingan yang bebas.
Ø  Adam Smith: tata susunan masyarakat agar didasarkan atas hukum alam yang secara wajar berlaku dalam dunia nyata. Perlu pembagian bidang kegiatan dan spesialisasi. Kebebasan individu dan kemandiriannya akan membawa keserasian ekonomi dan kesejahteraan masyarakat karena mekanisme pasar akan mencapai keseimbangannya sendiri (invisible hands).
Ø  Jean Baptist Say (1767-1832): dalam keadaan ekuilibrium produksi cenderung menciptakan permintaannya sendiri (production creates its own demand).
Ø  David Ricardo (1772-1832): teori perdagangan internasional berdasarkan keungulan komparatif. Memunculkan teori upah besi bagi para buruh.
Ø  Thomas Robert Malthus (1766-1834): penduduk dunia bertambah dengan lebih cepat dibanding dengan kemampuannya untuk mempertahankan tingkat hidupnya. Teori ketidakmampuan berkonsumsi secara wajar (theory of underconsumptiion)


Mazhab Neo-Klasik (I):
Memfokuskan diri pada konsep Meginalisme dan Perilaku Konsumen
Ø  Herman Heinrich Gossen (1810-1858): Gossen I, faedah marginal suatu barang akan semakin menurun dengan semakin banyak terpenuhinya kebutuhan akan barang tersebut. Gossen II, sumber daya dan dana yang tersedia selalu terbatas terhadap kebutuhan-kebutuhan manusia yang beraneka ragam dan hamper tiada batasnya.
Ø  Eugen von Bohm-Bawerk (1851-1914): teori Agio tentang bunga.
Ø  Alfred Marshall (1842-1924): nilai subyektif dan obyektif, konsep elastisitas dan ekuilibrium.
Ø  J.R. Hicks (1904-…): teori perilaku konsumen, dampak substitusi dan elastisitas pada ekspekstasi.
Ø  Irving Fisher (1867-1947):  konsep angka indeks sebagai alat analisis, teori kuantitas uang dan harga. Mengembangkan ekonometrika.
Ø  Leon Walras (1834-1910): pelopor pengembangan ekonomi matematika.
Ø  Vilfredo Pareto (1848-1923): penerus aliran matematika Walras.


Mazhab Neo-Klasik II:
Menekankan pada persoalan pasar persaingan monopolistic dan pasar persaingan tidak sempurna. Tokoh-tokohnya Piero Sraffa (1898-1983); Joan V. Robinson (1903-1983); Edward H. Chamberlin (1899-1967). Pemikiran yang muncul adalah tentang  struktur pasar (persaingan, monopoli, monopsoni, oligopoly dan oligopsoni). Mereka banyak membahas juga masalah welfare economics


Keynes dan Mazhab Keynessian:
Ø  John Maynard Keynes (1883-1946): menolak pandangan kaum Klasik tentang invisible hands, melakukan analisis dengan pendekatan makroagregatif (dasar ekonomi makro). Perlu ada campur tangan pemerintah dengan kebijakan fiskal.
Ø  Para pendukung Keynes (Keynessian) antara lain: Paul Samuelson; Simon Kuznets (perhitungan pendapatan nasional dan pertumbuhan ekonomi); Wassily Leontief (analisis input-output).



Aliran Monetaris dan Ekspektasi Rasional:
Perekonomian dikendalikan degan kebijakan moneter (kontra terhadap pemikiran Keynes) berdasar pemikiran Irving Fisher. Aliran Ekspektasi Rasional merupakan aliran monetaris generasi baru. Menurut mereka pelaku-pelaku ekonomi dianggap bersifat rasional dalam pilihan keputusan ekonomi. Keputusan ekonomi dipengaruhi oleh persepsi pelaku ekonomi tentang apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.



Mazhab Ekonomi Alternatif:
Ø  Mazhab Historismus (Friedrich List,1789-1846; Bruno Hildebrand,1813-1878; Werner Sombart,1839-1917): fenomena ekonomi adalah produk perkembangan menyeluruh dan dalam tahap tertentu dalam perjalanan sejarah. Mereka menolak perdagangan bebas.
Ø  Marxisme (Karl Marx,1818-1883; Friedrich Engels,1820-1895): dasar falsafahnya adalah Materialistik-Dialektik. Menurut mereka, keberadaan dunia nyata dan kelangsungannya adalah terlepas sama sekali dari perasaan dan pikiran manusia  di bidang intelektual, spiritual dan agama. Dialektik berpangkal pada doktrin bahwa dalam realitas keadaan selalu terkandung kontradiksi. Konsep dialektika berawal dari pemikiran Hegel, filsuf Jerman, mengenai konflik dalam dunia pemikiran berkisar pada tesis-antitesis-sintesis(tesis).



Kesimpulan:
Berkembangnya ilmu ekonomi saat ini ternyata telah melalui suatu perjalanan panjang dari zaman Aristoteles hingga Amartya Sen. Berbagai kelompok pemikir ekonomi yang ada beredar di seputar 3 sistem yang membentuk hard core ilmu ekonomi. Ketiga jenis system itu adalah:
  1. Kapitalisme (dengan falsafah Laissez fair, laisser passer)
  2. Sosialisme (aktifitas ekonomi seluruhnya terpusat pada Negara)
  3. Campuran (pembagian kerja antara sector swasta dan pemerintah)

Ketiganya diharapkan mampu mengatasi persoalan pokok ekonomi, yakni “what, how and for whom”.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar