Senin, 17 Oktober 2011

Hadits Ekonomi (bagian I)


Universitas Negeri Sunan Kalijaga
Fakultas Syari’ah
Prodi Keuangan Islam / F
Semester III
Mata Kuliah Hadits-Hadits Ekonomi (bagian I)
2011-2012











1. Asas Kebebasan Berakad:
Sunan At-Tirmizi:
عَنْ عَمْرِو بْنِ عَوْفٍ الْمُزَنِيُّ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الصُّلْحُ جَائِزٌ بَيْنَ الْمُسْلِمِينَ إِلا صُلْحًا حَرَّمَ حَلالا أَوْ أَحَلَّ حَرَامًا وَالْمُسْلِمُونَ عَلَى شُرُوطِهِمْ إِلا شَرْطًا حَرَّمَ حَلالا أَوْ أَحَلَّ حَرَامًا *
Dari Amr bin ‘Auf al-Muzani, bahwa Nabi saw. bersabda: “Berdamai itu boleh di antara orang-orang Islam, kecuali berdamai yang mengharamkan sesuatu yang halal atau menghalalkan sesuatu yang haram. Orang-orang Islam itu selalu setia terhadap syarat-syarat mereka, kecuali syarat yang mengharamkan sesuatu yang halal atau menghalalkan sesuatu yang haram.”

2. Riba:
Riba fadl
Sahih Muslim:
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الذَّهَبُ بِالذَّهَبِ وَالْفِضَّةُ بِالْفِضَّةِ وَالْبُرُّ بِالْبُرِّ وَالشَّعِيرُ بِالشَّعِيرِ وَالتَّمْرُ بِالتَّمْرِ وَالْمِلْحُ بِالْمِلْحِ مِثْلا بِمِثْلٍ يَدًا بِيَدٍ فَمَنْ زَادَ أَوِ اسْتَزَادَ فَقَدْ أَرْبَى الْآخِذُ وَالْمُعْطِي فِيهِ سَوَاءٌ
Dari Abi Sa’id al-Khudri, dia berkata: Rasulullah saw. bersabda:” Emas ditukar dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum, sya’ir dengan sya’ir, kurma dengan kurma, garam dengan garam, harus sama kadarnya dan kontan. Adapun orang yang menambah atau minta tambah, maka sungguh dia telah melakukan riba. Orang yang mengambil dan yang memberi dalam riba adalah sama.”
 
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ التَّمْرُ بِالتَّمْرِ وَالْحِنْطَةُ بِالْحِنْطَةِ وَالشَّعِيرُ بِالشَّعِيرِ وَالْمِلْحُ بِالْمِلْحِ مِثْلا بِمِثْلٍ يَدًا بِيَدٍ فَمَنْ زَادَ أَوِ اسْتَزَادَ فَقَدْ أَرْبَى إِلا مَا اخْتَلَفَتْ أَلْوَانُهُ *
Dari Abi Hurairah, dia berkata, Rasulullah saw bersabda: “Kurma ditukar dengan kurma, gandum dengan gandum, sya’ir dengan sya’ir, garam dengan garam, harus sama kadarnya dan kontan. Adapun orang yang menambah atau minta tambah, maka sungguh dia telah melakukan riba, kecuali barangnya berbeda (berbeda jenisnya).”

Riba Nasi’ah
Sahih Muslim
عن أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّمَا الرِّبَا فِي النَّسِيئَةِ *
Dari Usamah bin Zaid bahwasanya Nabi saw. bersabda: “Riba itu hanya ada di nasi’ah”

Ancaman riba  
Sahih Muslim:
عَنْ جَابِرٍ قَالَ لَعَنَ رَسُولُ اللَّه صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ آكِلَ الرِّبَا وَمُؤْكِلَهُ وَكَاتِبَهُ وَشَاهِدَيْهِ وَقَالَ هُمْ سَوَاءٌ *
Dari Jabir: “Rasulullah saw. melaknat orang yang memakan riba, yang menyuruh memakan riba, penulisnya da dua orang saksinya. Dia bersabda: Mereka adalah sama.”

3. Jual beli

Musnad Ahmad:
عَنْ رَافِعِ بْنِ خَدِيجٍ قَالَ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الْكَسْبِ أَطْيَبُ قَالَ عَمَلُ الرَّجُلِ بِيَدِهِ وَكُلُّ بَيْعٍ مَبْرُورٍ *
Dari Rafi’ bin Khadij, di berkta, Rasulullah ditanya: Pekerjaan apa yang paling bagus? Rasulullah menjawab:”Pekerjaan seseorang dengan tangannya sendiri dan semua jual beli yang benar.”

Sunan Ibn Majah:
عَنْ أَبي سَعِيدٍ الْخُدْرِيَّ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّمَا الْبَيْعُ عَنْ تَرَاضٍ *
Dari Abi Sa’id al-Khudri, dia berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Jual beli itu  hanyalah saling rela”

Khiyar
Sahih Bukhari
عَنْ حَكِيمَ بْنَ حِزَامٍ رَضِي اللَّه عَنْه عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْبَيِّعَانِ بِالْخِيَارِ مَا لَمْ يَتَفَرَّقَا فَإِنْ صَدَقَا وَبَيَّنَا بُورِكَ لَهُمَا فِي بَيْعِهِمَا وَإِنْ كَذَبَا وَكَتَمَا مُحِقَتْ بَرَكَةُ بَيْعِهِمَا *
Dari Hakim bin Hizam ra. dari Nabi saw. bersabda: “Dua orang yang melakukan jual beli mempunyai hak khiyar selagi keduanya belum berpisah. Apabila keduanya jujur dan terbuka, maka jual beli mereka diberkahi. Jika keduanya berbohong dan tidak terbuka maka berkah jual beli mereka dihapus.”

عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِي اللَّه عَنْهمَا عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ كُلُّ بَيِّعَيْنِ لَا بَيْعَ بَيْنَهُمَا حَتَّى يَتَفَرَّقَا إِلَّا بَيْعَ الْخِيَارِ *
Dari Ibn ‘Umar ra. dari Nabi saw. Dia bersabda: “Tidak ada jual beli antara dua orang yang berjul beli sampai mereka berpisah kecuali jual beli khiyar.”

Sahih Muslim
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنِ ابْتَاعَ شَاةً مُصَرَّاةً فَهُوَ فِيهَا بِالْخِيَارِ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ إِنْ شَاءَ أَمْسَكَهَا وَإِنْ شَاءَ رَدَّهَا وَرَدَّ مَعَهَا صَاعًا مِنْ تَمْرٍ *
Dari Abi Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah saw.  bersabda: “Barang siapa yang membeli seekor kambing yang tidak diperah sehingga ambing susunya penuh, maka ia boleh memilih selama tiga hari,  ia boleh menahannya atau mengembalikannya dengan menambah satu sha’ kurma (sebagai ganti perahannya).” 

Jual beli garar, menipu dan belum dimiliki
Sahih Muslim
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ بَيْعِ الْحَصَاةِ وَعَنْ بَيْعِ الْغَرَرِ *
Dari Abi Hurairah, dia berkata: “Rasulullah saw. melarang jual beli dengan lemparan kerikil dan jual beli garar.”

Sahih Muslim
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَرَّ عَلَى صُبْرَةِ طَعَامٍ فَأَدْخَلَ يَدَهُ فِيهَا فَنَالَتْ أَصَابِعُهُ بَلَلًا فَقَالَ مَا هَذَا يَا صَاحِبَ الطَّعَامِ قَالَ أَصَابَتْهُ السَّمَاءُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ أَفَلَا جَعَلْتَهُ فَوْقَ الطَّعَامِ كَيْ يَرَاهُ النَّاسُ مَنْ غَشَّ فَلَيْسَ مِنِّي *
Dari Abi Hurairah, bahwasanya Rasulullah saw. melewati seonggok makanan, kemudian memasukkan tangannya di dalamnya, lalu jari-jarinya mendapatkan basah-basah. Kemudian Nabi bertanya: Apa ini wahai yang punya makanan?” Dia menjawab: “Itu kena hujan wahai Rasulallah.” Rasulullah bersabda: “Kena apa tidak kau letakkan di atas makanan tersebut agar dilihat orang? Siapa saja yang menipu maka bukan dari golonganku.”

Sunan ibn Majah
عَنْ حَكِيمِ بْنِ حِزَامٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ الرَّجُلُ يَسْأَلُنِي الْبَيْعَ وَلَيْسَ عِنْدِي أَفَأَبِيعُهُ قَالَ لَا تَبِعْ مَا لَيْسَ عِنْدَكَ *
Dari Hakim bin Hizam, dia berkata: “Saya bertanya, Seorang laki-laki minta kepadaku untuk menjual sesuatu yang tidak aku punya, apa saya boleh menjualnya?” Rasulullah menjawab: “Jangan menjual sesuatu yang tidak kau punyai.”  

Larangan Menawar barang yang ditawar orang lain dan mencegat penjual di tengah jalan

عن ابْن عُمَرَ رَضِي اللَّه عَنْهمَا كَانَ يَقُولُ نَهَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَبِيعَ بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْعِ بَعْضٍ
Dari Ibn Umar ra. berkata: “Rasulullah melarang membeli (menawar) barang yang sedang ditawar orang lain.” 

Sahih Muslim
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ نَهَى عَنْ تَلَقِّي الْبُيُوعِ *
Dari Abdillah, dari Nabi saw. bawasanya Dia melarang mencegat dagangan (di tengah jalan). 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar