Universitas Negeri Sunan Kalijaga
Fakultas Syari’ah
Prodi Keuangan Islam / F
Semester III
Mata Kuliah Hadits-Hadits Ekonomi (bagian I)
2011-2012
1. Asas
Kebebasan Berakad:
Sunan At-Tirmizi:
عَنْ عَمْرِو بْنِ
عَوْفٍ الْمُزَنِيُّ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ الصُّلْحُ جَائِزٌ بَيْنَ الْمُسْلِمِينَ إِلا صُلْحًا حَرَّمَ حَلالا أَوْ
أَحَلَّ حَرَامًا وَالْمُسْلِمُونَ عَلَى شُرُوطِهِمْ إِلا شَرْطًا حَرَّمَ حَلالا
أَوْ أَحَلَّ حَرَامًا *
Dari Amr bin ‘Auf
al-Muzani, bahwa Nabi saw. bersabda: “Berdamai itu boleh di antara orang-orang
Islam, kecuali berdamai yang mengharamkan sesuatu yang halal atau menghalalkan
sesuatu yang haram. Orang-orang Islam itu selalu setia terhadap syarat-syarat
mereka, kecuali syarat yang mengharamkan sesuatu yang halal atau menghalalkan
sesuatu yang haram.”
2. Riba:
Riba fadl
Sahih
Muslim:
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ
الْخُدْرِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
الذَّهَبُ بِالذَّهَبِ وَالْفِضَّةُ بِالْفِضَّةِ وَالْبُرُّ بِالْبُرِّ
وَالشَّعِيرُ بِالشَّعِيرِ وَالتَّمْرُ بِالتَّمْرِ وَالْمِلْحُ بِالْمِلْحِ مِثْلا
بِمِثْلٍ يَدًا بِيَدٍ فَمَنْ زَادَ أَوِ اسْتَزَادَ فَقَدْ أَرْبَى الْآخِذُ
وَالْمُعْطِي فِيهِ سَوَاءٌ
Dari Abi Sa’id
al-Khudri, dia berkata: Rasulullah saw. bersabda:” Emas ditukar dengan emas,
perak dengan perak, gandum dengan gandum, sya’ir dengan sya’ir, kurma dengan
kurma, garam dengan garam, harus sama kadarnya dan kontan. Adapun orang yang
menambah atau minta tambah, maka sungguh dia telah melakukan riba. Orang yang
mengambil dan yang memberi dalam riba adalah sama.”
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ التَّمْرُ
بِالتَّمْرِ وَالْحِنْطَةُ بِالْحِنْطَةِ وَالشَّعِيرُ بِالشَّعِيرِ وَالْمِلْحُ
بِالْمِلْحِ مِثْلا بِمِثْلٍ يَدًا بِيَدٍ فَمَنْ زَادَ أَوِ اسْتَزَادَ فَقَدْ
أَرْبَى إِلا مَا اخْتَلَفَتْ أَلْوَانُهُ *
Dari Abi
Hurairah, dia berkata, Rasulullah saw bersabda: “Kurma ditukar dengan kurma,
gandum dengan gandum, sya’ir dengan sya’ir, garam dengan garam, harus sama
kadarnya dan kontan. Adapun orang yang menambah atau minta tambah, maka sungguh
dia telah melakukan riba, kecuali barangnya berbeda (berbeda jenisnya).”
Riba Nasi’ah
Sahih
Muslim
عن
أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
إِنَّمَا الرِّبَا فِي النَّسِيئَةِ *
Dari Usamah bin Zaid bahwasanya Nabi saw. bersabda:
“Riba itu hanya ada di nasi’ah”
Ancaman riba
Sahih
Muslim:
عَنْ جَابِرٍ قَالَ
لَعَنَ رَسُولُ اللَّه صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ آكِلَ الرِّبَا
وَمُؤْكِلَهُ وَكَاتِبَهُ وَشَاهِدَيْهِ وَقَالَ هُمْ سَوَاءٌ *
Dari Jabir:
“Rasulullah saw. melaknat orang yang memakan riba, yang menyuruh memakan riba,
penulisnya da dua orang saksinya. Dia bersabda: Mereka adalah sama.”
3. Jual beli
Musnad Ahmad:
عَنْ
رَافِعِ بْنِ خَدِيجٍ قَالَ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الْكَسْبِ أَطْيَبُ
قَالَ عَمَلُ الرَّجُلِ بِيَدِهِ وَكُلُّ بَيْعٍ مَبْرُورٍ *
Dari Rafi’ bin
Khadij, di berkta, Rasulullah ditanya: Pekerjaan apa yang paling bagus?
Rasulullah menjawab:”Pekerjaan seseorang dengan tangannya sendiri dan semua
jual beli yang benar.”
Sunan Ibn Majah:
عَنْ
أَبي سَعِيدٍ الْخُدْرِيَّ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ إِنَّمَا الْبَيْعُ عَنْ تَرَاضٍ *
Dari Abi Sa’id
al-Khudri, dia berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Jual beli itu hanyalah saling rela”
Khiyar
Sahih Bukhari
عَنْ
حَكِيمَ بْنَ حِزَامٍ رَضِي اللَّه عَنْه عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ الْبَيِّعَانِ بِالْخِيَارِ مَا لَمْ يَتَفَرَّقَا فَإِنْ صَدَقَا
وَبَيَّنَا بُورِكَ لَهُمَا فِي بَيْعِهِمَا وَإِنْ كَذَبَا وَكَتَمَا مُحِقَتْ
بَرَكَةُ بَيْعِهِمَا
*
Dari Hakim bin
Hizam ra. dari Nabi saw. bersabda: “Dua orang yang melakukan jual beli
mempunyai hak khiyar selagi keduanya belum berpisah. Apabila keduanya jujur dan
terbuka, maka jual beli mereka diberkahi. Jika keduanya berbohong dan tidak terbuka
maka berkah jual beli mereka dihapus.”
عَنِ
ابْنِ عُمَرَ رَضِي اللَّه عَنْهمَا عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ كُلُّ بَيِّعَيْنِ لَا بَيْعَ بَيْنَهُمَا حَتَّى يَتَفَرَّقَا
إِلَّا بَيْعَ الْخِيَارِ
*
Dari Ibn ‘Umar
ra. dari Nabi saw. Dia bersabda: “Tidak ada jual beli antara dua orang yang
berjul beli sampai mereka berpisah kecuali jual beli khiyar.”
Sahih Muslim
عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
مَنِ ابْتَاعَ شَاةً مُصَرَّاةً فَهُوَ فِيهَا بِالْخِيَارِ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ
إِنْ شَاءَ أَمْسَكَهَا وَإِنْ شَاءَ رَدَّهَا وَرَدَّ مَعَهَا صَاعًا مِنْ تَمْرٍ *
Dari Abi
Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah saw.
bersabda: “Barang siapa yang membeli seekor kambing yang tidak diperah
sehingga ambing susunya penuh, maka ia boleh memilih selama tiga hari, ia boleh menahannya atau mengembalikannya
dengan menambah satu sha’ kurma (sebagai ganti perahannya).”
Jual beli garar,
menipu dan belum dimiliki
Sahih Muslim
عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
عَنْ بَيْعِ الْحَصَاةِ وَعَنْ بَيْعِ الْغَرَرِ *
Dari Abi
Hurairah, dia berkata: “Rasulullah saw. melarang jual beli dengan lemparan
kerikil dan jual beli garar.”
Sahih Muslim
عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَرَّ
عَلَى صُبْرَةِ طَعَامٍ فَأَدْخَلَ يَدَهُ فِيهَا فَنَالَتْ أَصَابِعُهُ بَلَلًا
فَقَالَ مَا هَذَا يَا صَاحِبَ الطَّعَامِ قَالَ أَصَابَتْهُ السَّمَاءُ يَا
رَسُولَ اللَّهِ قَالَ أَفَلَا جَعَلْتَهُ فَوْقَ الطَّعَامِ كَيْ يَرَاهُ
النَّاسُ مَنْ غَشَّ فَلَيْسَ مِنِّي *
Dari Abi
Hurairah, bahwasanya Rasulullah saw. melewati seonggok makanan, kemudian
memasukkan tangannya di dalamnya, lalu jari-jarinya mendapatkan basah-basah.
Kemudian Nabi bertanya: Apa ini wahai yang punya makanan?” Dia menjawab: “Itu
kena hujan wahai Rasulallah.” Rasulullah bersabda: “Kena apa tidak kau letakkan
di atas makanan tersebut agar dilihat orang? Siapa saja yang menipu maka bukan
dari golonganku.”
Sunan ibn Majah
عَنْ
حَكِيمِ بْنِ حِزَامٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ الرَّجُلُ يَسْأَلُنِي
الْبَيْعَ وَلَيْسَ عِنْدِي أَفَأَبِيعُهُ قَالَ لَا تَبِعْ مَا لَيْسَ عِنْدَكَ *
Dari Hakim bin
Hizam, dia berkata: “Saya bertanya, Seorang laki-laki minta kepadaku untuk
menjual sesuatu yang tidak aku punya, apa saya boleh menjualnya?” Rasulullah
menjawab: “Jangan menjual sesuatu yang tidak kau punyai.”
Larangan Menawar
barang yang ditawar orang lain dan mencegat penjual di tengah jalan
عن
ابْن عُمَرَ رَضِي اللَّه عَنْهمَا كَانَ يَقُولُ نَهَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّه
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَبِيعَ بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْعِ بَعْضٍ
Dari Ibn Umar
ra. berkata: “Rasulullah melarang membeli (menawar) barang yang sedang ditawar
orang lain.”
Sahih Muslim
عَنْ
عَبْدِ اللَّهِ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ نَهَى
عَنْ تَلَقِّي الْبُيُوعِ
*
Dari Abdillah,
dari Nabi saw. bawasanya Dia melarang mencegat dagangan (di tengah jalan).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar